Minggu, 15 Desember 2019


Tantangan Generasi Akhirat
“Dunia pastilah terus melaju berlalu dan akhirat akan datang menjelang. Setiap dari keduanya memiliki generasi, maka jadilah kalian anak-anak (generasi) akhirat.”

Begitulah gubahan motivasi dari sayidina ali pada generasi umat Islam. beliau menjelaskan bahwa antara dunia dan akhirat memiliki generasinya masing-masing. Namun, beliau berharap agar generasi yang terlahir akan menjadi penerus yang dapat mengantarkannya menuju gerbang surga. Pertanyaannya sobat nasyith mau nggak termasuk salah satu dari generasi akhirat? Santai aja caranya nggak sulit-sulit amat kok, cukup dengan tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan maka kalian akan tergolong generasi akhirat, wah mudah yah.
Eits, jangan senang dulu dong. Kalian harus tahu bahwa konsisten terhadap kode etik agama pada zaman sekarang ini terbilang sulit guys. Emang apa salahnya sih dengan zaman?  Entah kalian sadar atau nggak sekarang ini kita hidup di zaman yang sudah rasulullah gambarkan jauh-jauh hari sebelumnya.   saat kiamat sudah dekat, nanti umatku sehasta demi sehasta, sedepa demi sedepa akan mengikuti budaya umat sebelum mereka.” Memang budaya adalah momok paling menakutkan yang akan menghancurkan umat islam saat kiamat hampir datang. Beliau menggambarkan bahwa kelak saat zaman telah diujung tanduk, umat Islam akan mengalami pergeseran atau pencampur adukan budaya yang tak pernah disadari. liat aja deh, betapa Musuh-musuh Islam giat membombardir akidah para pemuda lewat berbagai macam cara guys. Mulai dari Koran, majalah atau media massa yang penuh dengan gaya hidup orang barat sehingga menerpa keperibadian para remaja menjadi konsumtif dan hedonis. Tak ayal hal tersebut banyak yang menyesatkan kawula muda. Toh, meskipun allah sendiri sudah memberi peringatan keras agar tidak gampang ikut pada budaya yang kita sendiri nggak tahu akan kebenarannya: “ janganlah kamu mengikuti apa-apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggung jawaban.”

 Sebenarnya ada unsur kesengajaan yang terorganisir untuk meracuni moral generasi umat islam. Sebagaimana yang dikatakan ketua misionaris jerussalem, Samuel Zwammer: “Tujuan utama kita itu bukan melulantakkan umat Islam, namun meracuni generasi baru mereka menjadi generasi yang pemalas dan hanya mengejar hawa nafsunya.” Jahat amat yah. Oleh karena itu, jangan heran jika di era globalisasi ini gaya hidup yang gak bener sering dijadikan sarapan oleh kalangan remaja. Budaya kita yang dulunya sarat dengan kehidupan orang timur telah luntur tergeser ideology yang menjunjung kebebasan dan jauh dari adab serta sopan santun. Dampaknya tentu mewabah pada lemahnya prinsip agama di hati para remaja. Liat aja deh bagaimana hubungan seksual, kriminal, dan tawuran acapkali disematkan pada mereka. Belum lagi diskotik atau nigh club yang melahirkan generasi koplo pecandu minuman keras. Tentu ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi remaja generasi akhirat.
Bila mau ngaca pada rasulullah tentu kita akan terhindar dari jahatnya budaya akhir zaman. Allah sudah memberikan sinyalnya Dalam kitab al-Quran: “ sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat allah dan kedatangan hari kiamat.” ( al-Ahzab: 21)
 kesimpulannya, kita harus pandai bergaul dengan zaman yang terus berputar dengan tanpa mengorbankan keimanan. Pemuda dan pemudi yang tetap bertahan bernaung keimanan akan mendapat hadiah lho dari Allah yaitu berupa teduhan di akhirat kelak, wah asyik yah, Sebagaimana sabda nabi shalallahu 'alaihi wasallam yang artinya: "Tujuh golongan yang akan diberi naungan oleh Allah pada hari kiamat yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Imam atau pemimpin yang adil; Pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Rabbnya.”(HR. Bukhari dan Muslim)