Senin, 16 September 2019

Cinta Dalam Doa


Kini nyala cinta melekat dalam  jiwa
Meredupkan merkuri istana raja
Serguk anggur surga dalam dahaga
Hinggga kemarau sirna tak tersisa
Terbekap bersama ribuan durjana
Untukmu...
Perlu kubangun tugu cinta di tengah samudra
Biar buih turut sujud bersama fatomorgana
Perlu kumaktub syair pujangga di padang sahara
Agar pasir subur bersama kasidah cinta
Tuhan…..
Karena bulan sirna di balik gumpalan kesal
Mentaripun melintang dengan sesal
Tawarkan secawan cinta tuk kureguk
Tuk obati lara dalam hati yang remuk
Biar cinta tulusku tak lagi lapuk

Sabtu, 14 September 2019

TERPISAH


Rasa itu menohok akal sadarku
Saat otak semakin menua
Ada angan tak sampai tuk kembali bersua
Air mata telah lancang
Menahan hujan di awang-awang

Aku terpisah
Sendiri bersama sunyi
Ingin aku menelusuri jejak
Yang terhapus oleh jarak
Tapi aku seperti punguk
Yang mengejar bulan
Meski berusaha tetap
Akan sia-sia

Oleh: Alaek Mukhyiddin

Aku Ombak

Aku Ombak

aku menerjang tanpa kata ampun
sekali hantam kapal akan karam
jiwaku terarak tanpa mengenal jarak
hingga daratanpun lalu lantak

banjir bukan malapetaka
hanya acungan tangan
yang geram akibat ulah nelayan
deburan adalah teguran
sekaligus tanda tanya
kenapa pula rumahku dipenuhi sampah?

dengan cara apalagi
 aku harus merintih
sedangkan tangan jalang
menjejaliku setiap waktu

oleh: Alaek Mukhyiddin