Tantangan Generasi Akhirat
“Dunia pastilah terus melaju berlalu dan
akhirat akan datang menjelang. Setiap dari keduanya memiliki generasi, maka
jadilah kalian anak-anak (generasi) akhirat.”
Begitulah gubahan motivasi dari sayidina ali
pada generasi umat Islam. beliau menjelaskan bahwa antara dunia dan akhirat
memiliki generasinya masing-masing. Namun, beliau berharap agar generasi yang
terlahir akan menjadi penerus yang dapat mengantarkannya menuju gerbang surga.
Pertanyaannya sobat nasyith mau nggak termasuk salah satu dari generasi akhirat?
Santai aja caranya nggak sulit-sulit amat kok, cukup dengan
tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan
kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan maka kalian akan tergolong
generasi akhirat, wah mudah yah.
Eits, jangan senang dulu dong. Kalian harus
tahu bahwa konsisten terhadap kode etik agama pada zaman sekarang ini
terbilang sulit guys. Emang apa salahnya sih dengan zaman? Entah kalian sadar atau nggak sekarang
ini kita hidup di zaman yang sudah rasulullah gambarkan jauh-jauh hari
sebelumnya. “ saat kiamat sudah dekat, nanti umatku sehasta
demi sehasta, sedepa demi sedepa akan mengikuti budaya umat sebelum mereka.” Memang budaya
adalah momok paling menakutkan yang akan menghancurkan umat islam saat kiamat
hampir datang. Beliau menggambarkan bahwa kelak saat zaman
telah diujung tanduk, umat Islam akan mengalami pergeseran atau pencampur
adukan budaya yang tak pernah disadari. liat aja deh, betapa Musuh-musuh Islam
giat membombardir akidah para pemuda lewat berbagai macam cara guys. Mulai dari Koran, majalah atau media massa yang
penuh dengan gaya hidup orang barat sehingga menerpa keperibadian para remaja
menjadi konsumtif dan hedonis. Tak ayal hal tersebut banyak yang menyesatkan
kawula muda. Toh, meskipun allah sendiri sudah memberi peringatan keras agar
tidak gampang ikut pada budaya yang kita sendiri nggak tahu akan kebenarannya: “
janganlah kamu mengikuti apa-apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggung
jawaban.”
Sebenarnya
ada unsur kesengajaan yang terorganisir untuk meracuni moral generasi umat
islam. Sebagaimana yang
dikatakan ketua misionaris
jerussalem, Samuel Zwammer: “Tujuan utama kita itu bukan melulantakkan umat Islam,
namun meracuni generasi baru mereka menjadi generasi yang pemalas dan hanya
mengejar hawa nafsunya.” Jahat amat yah. Oleh
karena itu, jangan heran jika di era globalisasi ini gaya hidup yang gak bener
sering dijadikan sarapan oleh kalangan remaja. Budaya kita yang dulunya sarat dengan
kehidupan orang timur telah luntur tergeser ideology yang menjunjung kebebasan
dan jauh dari adab serta sopan santun. Dampaknya tentu
mewabah pada lemahnya prinsip agama di hati para remaja. Liat aja deh bagaimana hubungan seksual, kriminal, dan tawuran acapkali disematkan
pada mereka. Belum lagi diskotik atau nigh club yang melahirkan generasi koplo
pecandu minuman keras. Tentu ini akan menjadi tantangan
tersendiri bagi remaja generasi akhirat.
Bila mau ngaca pada rasulullah tentu kita akan terhindar dari
jahatnya budaya akhir zaman. Allah sudah memberikan sinyalnya Dalam kitab
al-Quran: “ sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat allah dan
kedatangan hari kiamat.” ( al-Ahzab: 21)
kesimpulannya, kita harus
pandai bergaul dengan zaman yang terus berputar dengan tanpa mengorbankan
keimanan. Pemuda dan pemudi yang tetap bertahan bernaung keimanan akan mendapat
hadiah lho dari Allah yaitu berupa teduhan di akhirat kelak, wah asyik
yah, Sebagaimana sabda nabi shalallahu 'alaihi wasallam yang artinya:
"Tujuh golongan yang akan diberi naungan oleh Allah pada hari kiamat
yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Imam atau pemimpin yang
adil; Pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Rabbnya.”(HR. Bukhari dan
Muslim)